Watulawu, 10 Oktober 2024 – Dalam rangka meningkatkan kapasitas kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di tingkat desa, Desa Amendete, Ulu Benua, dan Watulawu menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi kader TP PKK. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan Anggaran Tahun 2024 dan dihadiri oleh kader-kader TP PKK dari ketiga desa tersebut. Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat peran serta kader dalam mendukung program-program pembangunan desa, khususnya di bidang pemberdayaan keluarga.

Acara yang berlangsung di Balai Desa Watulawu ini dihadiri oleh Camat Amonggedo Baru, Kepala Desa masing-masing, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Konawe, Pendamping Lokal Desa dan Kabupaten Konawe serta para fasilitator dari TP PKK Kabupaten Konawe. Bimtek ini berfokus pada peningkatan keterampilan dan pengetahuan para kader dalam menjalankan program-program PKK, seperti peningkatan kesejahteraan keluarga, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kreatif.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Watulawu, Bapak Nashiruddin Lathif, menyampaikan pentingnya peran TP PKK sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat, khususnya kaum ibu di desa. "PKK memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan di desa. Melalui Bimtek ini, kami berharap kader-kader PKK semakin siap dan mampu melaksanakan program-program pemberdayaan yang berdampak positif bagi keluarga dan masyarakat," ujarnya.

Salah satu materi utama yang disampaikan dalam Bimtek adalah tentang pengelolaan program kesehatan keluarga, seperti gerakan hidup bersih dan sehat (PHBS), penanganan stunting, serta peningkatan gizi keluarga. Ibu Sri Wahyuni, salah satu fasilitator dari TP PKK Kabupaten Konawe, menjelaskan bahwa program kesehatan menjadi prioritas utama yang harus dipahami oleh para kader PKK. "Kader PKK diharapkan mampu menjadi motor penggerak di masyarakat untuk menjaga kesehatan keluarga, terutama dalam pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak-anak," ungkapnya.

Selain materi kesehatan, peserta Bimtek juga mendapatkan pelatihan tentang pengelolaan ekonomi keluarga dan kewirausahaan. Para kader diajarkan cara mengembangkan usaha mikro berbasis rumah tangga, seperti kerajinan tangan dan olahan makanan, yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Ibu Muntiah, salah satu peserta dari Desa Watulawu, merasa sangat terbantu dengan materi ini. "Pelatihan ini memberikan kami banyak wawasan baru tentang bagaimana mengembangkan usaha rumahan. Ini sangat bermanfaat untuk membantu ekonomi keluarga kami," katanya.

Bimtek ini juga menjadi wadah bagi kader TP PKK dari ketiga desa untuk saling bertukar pengalaman dan menjalin kerjasama dalam menjalankan program-program PKK di tingkat desa. Ketua TP PKK Desa Ulu Benua, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat efektif dalam membangun sinergi antara kader di berbagai desa. "Melalui Bimtek ini, kami dapat belajar dari satu sama lain dan membangun jaringan untuk bekerjasama dalam mengatasi tantangan-tantangan di desa kami," tuturnya.

Kepala Desa Watulawu, Bapak Nashiruddin Lathif, juga memberikan apresiasi atas pelaksanaan Bimtek ini dan berharap agar kader TP PKK dapat menjadi motor penggerak perubahan di desa. "Kami sangat mendukung peningkatan kapasitas kader PKK, karena mereka adalah pilar penting dalam menggerakkan program pembangunan keluarga. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan dari Bimtek ini, kami yakin kader PKK akan lebih berperan aktif dalam memajukan desa," ungkapnya.

Bimbingan Teknis ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan kualitas hidup keluarga di Desa Amendete, Ulu Benua, dan Watulawu. Para kader PKK yang telah dilatih diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari serta menjalankan program-program PKK secara lebih efektif dan berkelanjutan.

Dengan selesainya kegiatan ini, ketiga desa berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan kapasitas kader TP PKK dan berkolaborasi dalam menjalankan berbagai program pemberdayaan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, khususnya keluarga di tingkat desa.